Meriah, Masyarakat Sidenreng Gelar Acara Mappadendang






SIDRAP - Masyarakat Kelurahan Sidenreng dan sekitarnya, Kamis 13 September lalu menggelar acara Mappadendang. Ritual mengungkap rasa syukur usai panen padi itu telah menjadi ritual masyarakat bugis sejak dahulu termasuk di kelurahan yang terletak di Kecamatan Watang Sidenreng tersebut.
Sejak pagi warga memenuhi halaman rumah H Adam Malik, seorang tokoh masyarakat setempat, yang menjadi tempat tempat acara digelar. Mereka bergiliran maju untuk mappadendang, membentur lesung dengan alu hingga tercipta irama yang enak didengar.
Tari-tarian dan adegan pencak silat semakin memeriahkan suasana pesta itu. Bukan itu saja, sebuah ayunan setinggi sekitar 10 meter berdiri di sekitar tempat itu. Laki-laki perempuan, tua muda sampai anak-anak bermain di ayunan raksasa itu.
Tampak hadir membaur dengan masyarakat tani, Wakil Bupati Sidrap H Dollah Mando, anggota DPRD Sidrap, H Sanre Manike, Camat Watang Sidenreng A Syarifuddin serta unsur muspika setempat. Turut hadir Lurah Sidenreng A Mappanyukki serta Ketua LPM Sidenreng, H Laenggeng.
Wabup H Dollah Mando mengatakan, mappadendang yang telah menjadi tradisi turun temurun tersebut pada dasarnya mengandung dua hal utama. “Yang pertama sebagai perwujudan rasa syukur kita atas panen musim tanam April-September lalu, yang kedua juga menjadi ajang persiapan menghadapi musim tanam Oktober-Maret nanti,” ujar Dollah.
Persiapan tersebut, ujar Dollah, di antaranya menetapkan rencana kapan mulai turun sawah serta punya target kapan waktu yang tepat untuk panen nantinya. “Itu akan mempengaruhi produksi, ketahanan terhadap hama serta harga,”jelas mantan Kadis Pertanian Sidrap ini.
H Dollah Mando mengingatkan bukti rasa syukur kepada Tuhan dapat dilakukan melalui berbagai cara. “Selain ritual mappadendang rasa syukur itu bisa dibuktikan dengan memperbanyak menyumbang pembangunan masjid, membayar zakat maupun membayar PBB tepat pada waktunya,”kuncinya.



Komentar

Postingan Populer