Video: U2 - Staring at the Sun

U2 adalah kelompok musik populer asal Irlandia yang beranggotakan Bono (Paul David Hewson, vokal dan gitar), The Edge (David Howell Evans, gitar, piano, vokal dan bas), Adam Clayton (bas dan gitar) dan Larry Mullen, Jr (drum). Group musik ini terbentuk pada Tahun 1976.

Bermula dari Iklan Mading yang ditempel di sebuah sekolah menengah atas di Dublin, Irlandia, dan dapur rumahnya Larry Mullen, Jr. menjadi saksi sejarah terbentuknya U2. Iklan yang ternyata dipasang Larry Mullen itu berhasil menarik minat 6-7 orang. Tempat audisi pun berlangsung di dapur sempit di rumahnya. Dari situ terhimpunlah Dave Evans atau The Edge (gitar), Adam Clayton (bas), dan Paul Hewson (Bono).

Di awal kemunculannya grup ini memilih nama Feedback dan banyak melantunkan cover lagu dari grup Beatles. Pada tahun 1977, nama mereka ganti lagi jadi Hype. Karena grup ini ditinggalin oleh Dick Evans maka mereka pun nama group bandnya menjadi U2. Dengan mengutamakan suara gitar, warna musik U2 jadi lebih bergaya post-punk, sebuah hal yang ironis karena di tahun '76 pas U2 baru dibentuk, musik punk bahkan belum nyampe ke Irlandia.

Keberuntungan baru datang pada 1980, ketika mereka bergabung dengan Island Records, yang didirikan oleh Chris Blackwell. Mereka merilis Boy, sebuah album yang dinilai sebagai karya yang cocok banget dengan anak muda. Identitas khas U2 baru tampak jelas ketika mereka merilis War pada 1983. Lagu Sunday, Bloody Sunday, yang ngomongin soal tentang kekerasan di Irlandia Utara, langsung menjadi cap bahwa U2 band idealistis dan politis. U2 sih tenang-tenang aja dan malah milih lagu ini jadi lagu kebangsaan.

Setelah sukses menjajah Inggris, pelan-pelan mereka menggempur Amerika. Tur mereka di tanah jajahan baru ini laris. Di tahun 1985 majalah Rolling Stone menjuluki U2 menjadi Band 1980-an, bagi fans rock and roll yang jumlahnya terus bertambah, U2 menjadi band yang paling dianggap, mungkin bahkan satu-satunya band yang penting.

U2 benar-benar berada di puncak pas The Joshua Tree dirilis tahun 1987. Album ini merebut posisi nomor satu di daftar album terlaris Inggris dalam waktu sangat singkat, dan kemudian mulai merambah Amerika dan bertahan hingga sembilan pekan. Karena lagu andalannya benar-benar merajai, U2 sempat jadi laporan utama majalah Time dengan judul Tiket Rock Terpanas. Inilah kehormatan yang hanya didapat oleh dua band lain, The Beatles dan The Who.

Sekarang, hampir 30 tahun kemudian, U2 ternyata masih berjaya sebagai salah satu band paling berpengaruh di dunia dan mendapat beragam penghargaan, termasuk 22 buah Grammy Awards.

U2, Penguasa Dekade 00
December 30th, 2009

by: Donny Verdian

Sebenarnya tak terlalu mengejutkan ketika majalah musik kesohor, RollingStone, memberi gelar begitu banyak kepada grup rock asal Irlandia, U2 pada edisi khusus dekade 00 (2000 – 2010) yang beberapa waktu lagi akan kita tinggalkan ini.

Bersama Bruce Springteen, MIA, Beyonce, Kaye West, Radiohead, Arcade Fire serta Jack White, U2 dipatenkan menjadi artis/grup band terbaik dekade ini. Tiga studio album U2 yang dirilis sepanjang dekade ini juga mendapat penghargaan sebagai album terbaik dekade ini, masing-masing adalah All That You Can’t Leave Behind (ATYCLB – urutan 13), No Line on the Horizon (NLOTH – 36) dan How to Dismantle an Atomic Bomb (HtDaAB di urutan 68). Sementara itu, single kugiran Beautiful Day (dari album ATYCLB) berada di urutan ke-9 sebagai lagu terbaik dekade, Moment of Surrender (NLOTH) di urutan 36 dan Vertigo(HtDaAB) di urutan ke-64.

Pertanyaannya sekarang adalah, di antara begitu banyak grup serta artis baru yang bermunculan dan bertumbangannya banyak grup lama karena kehilangan penggemar, kenapa U2 begitu melejit dan berkilau memasuki usia karir yang ke-30 ini?
KEMBALINYA ERA ROCK

Tak bisa tidak, arus musik dunia yang cenderung menguat ke arah rock n roll di awal milennium sangat menguntungkan U2 yang juga baru ‘kembali’ dari era musik eksperimen pada Zooropa dan Pop, dua album yang dirilis sepanjang dekade 90-an.

ATYCLB lantas menjadi ‘album pembuka’ yang begitu baik untuk U2 membuka dekade 00 dengan menempatkan Elevation, Beautiful Day serta Walk On sebagai single unggulan. Tak ada looping serta sampling yang mendominasi nyaris semua lagu di album tersebut selain besutan gitar berdistorsi tebal yang dimainkan The Edgebertarung dengan low rhytm yang dikawal Larry (drum) dan Adam (bass) mengiringiBono yang seperti tak bisa diredam keliarannnya dalam berolah vokal meski dengan usia sekalipun.

HtDaAB adalah mesiu kedua yang meyakinkan banyak penggemar bahwa U2 memang telah benar-benar kembali ke arus rock yang sama dengan ketika mereka meluncurkanSunday Bloody Sunday, I Will Follow dan Out of Control nyaris tiga dekade silam.

Tak lebih dari dua tahun setelah Vertigo World Tour yang digelar untuk rilis album HTDaAB berakhir, U2 kembali membesut NLOTH sebagai album keduabelas yang dijadikan sebagai penutup dekade serta banyak dibilang sebagai album terbaik sepanjang karir mereka. Irama rock yang kental lewat Breath, Magnificant sertaStand Up, slow ballad mengulang ONE pada Moment of Surrender, serta sedikit sentuhan ‘techno’ pada I’ll Go Crazy … adalah bekal lebih dari cukup untuk Bono dkk membombardir dunia.

Dalam hal ini, U2 patut berterimakasih pada Radiohead, Bruce Springteen, Bob Dylan, Van Halen hingga Led Zeppelin yang lewat album-album mereka di dekade ini (beberapa adalah album reuni) menjaga tensi rock serta menjauhkan dunia dari kembalinya trend rap-metal serta boyband yang entah sisi apa yang mereka jual sebenarnya, suara, musikalitas atau … penampilan fisik semata…
MERASUK KE JAMAN

Tanggap dan mau beradaptasi hingga ‘merasuk ke jaman’ adalah satu kekuatan lain U2 diluar musikalitas yang jarang dimiliki grup lain.

Mereka menyadari betul bahwa musik di era ini bukan melulu berarti kita pergi ke toko musik, mengambil CD dan kaset yang kita suka lalu membayar ke kasir sebelum membawanya pulang. Ini adalah era dimana musik dapat dikaitkan begitu saja di dunia baru yang bernama internet, di-download lalu diputar di alat pemutar musik digital yang besarnya rata-rata bahkan tak lebih dari bungkus rokok yang biasa dipasarkan.
Bukti yang pertama adalah bagaimana U2 mau membuka diri terhadap tawaran Apple inc., produsen iPod, untuk menjadi endorsment artists/group pada produk mereka berbarengan dengan diluncurkannya HTDaAB.

Maka jadilah iPod U2 Exclusive yang dijual terbatas lengkap dengan tanda tangan keempat personel di belakang bodi.

Lima tahun sesudahnya, selepas NLOTH mengguncang pasar, U2 kembali berhasil ‘membaca’ pasar dan melihat betapa pengaruh Blackberry begitu mendunia. Alhasil,Research in Motion (RIM) sebagai produsen tunggal Blackberry sepakat menjadi sponsor utama gelaran tur konser 360 yang begitu sukses dan menawarkan ide orisinal.
Dan yang terakhir, masih hangat dalam ingatan, betapa U2 menjadi pionir dalam hal pembagian hak streaming konser secara cuma-cuma viaYoutube.com, situs sosial berbasis video streaming.

Ups, ada yang nyaris terlupa, dalam hal pengoptimalan fungsi website, U2.com adalah salah satu contoh situs yang rajin terupdate, terintegrasi dengan merchandise store serta memiliki sistem keanggotaan yang terintegrasi dengan berbagai macam tawaran ‘real’ seperti kemudahan mendapatkan tiket konser, diskon pada beberapa jenis produk yang dijual serta download materi-materi yang khusus diperuntukkan anggota situs.
OLD SOLDIERS NEVER DIE!

Analoginya begini, ketika sedang berada di Jogja dan ingin makan ayam goreng dan uang di dompet memungkinkan, aku akan lebih memilih makan di Ayam Goreng Suharti yang jelas-jelas piawai dan kesohor dalam hal mengolah ayam menjadi masakan yang lezat (damn! i miss my Indonesia!) ketimbang fried chicken-fried chicken yang bertebaran di pinggiran jalan bermodalkan dada, paha ayam, tepung terigu dan minyak goreng yang diramu oleh para ahli masak amatiran kelas mahasiswa.

Sama halnya dengan musik, ketika pasar kembali mendewakan rock sementara banyak grup yang masih belum berorientasi ke sana, U2 adalah jawaban.

Lebih mudah dan melegakan untuk membongkar kembali koleksi album lama U2 macam Boy, October, Unforgetable Fire atau Joshua Tree daripada membeli CD baru dari grup musik baru yang belum tentu beraliran rock melainkan masih ‘kemungkinan ini group rock’ tersebut.
TEMA UNIVERSAL
Era 00 ditandai dengan begitu banyak peristiwa mengenaskan mulai dari teror (WTC 9/11), perang Irak, bencana alam hingga issue global warming yang mengkhawatirkan. Manusia pun dibuat letih dan issue kasih untuk sesama, penyelematan kemanusiaan serta wajah dunia pada umumnya adalah sesuatu yang jauh lebih tangguh ketimbang “cinta”.

Dan U2 adalah penebar semangat kasih yang revolusioner.

Adalah benar bahwa All I Want is You itu lagu cinta ‘menye-menye’ khusus dari Bono ke Ali, istrinya, tapi selain itu, setidaknya hingga puluhan hits yang mendunia, U2 selalu bercerita tentang indahnya kasih dan cinta terhadap sesama, antar umat manusia.
Simaklah Walk On yang memuat cerita pilu Aung San Suu Kyi, Where The Street Have No Name yang mengalunkan melodi sendu tentang Afrika lengkap dengan Nelson Mandelanya, Miss Sarajevo yang meneriakkan semangat anti perang di Serbia-Bosnia, hingga One, anthem yang tampaknya bakalan evergreen yang bicara tentang cinta yang terlarang antara sesama jenis.

Tak semua manusia pada setiap saat mau bicara tentang cinta dengan lawan jenisnya meski pada setiap saat sepanjang hidupnya, mau tak mau, manusia akan berbicara banyak tentang interaksi antar manusia, dan U2 melagukannya dengan sangat baik, kugiran!
Selamat menyambut tahun baru 2010, dekade ke 21 dalam tarikh masehi.
Semoga kita semakin diberkati olehNya dan hidup kita menjadi terang bagi sesama.
We’re one!




more about "U2 - Staring at the Sun", posted with vodpod

Komentar

Postingan Populer